PENGANTAR
Dalam rangka menjawab
Melinium Develomen Goals (MDQS) tahun 2015, maka Puskesmas sebagai ujung
terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, harus mampu untuk
melakukan berbagai kegiatan dan evaluasi
program sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap tuntutan SPM (Standar Pelayanan Minimal)
bidang kesehatan.
Program Puskesmas akan
berhasil baik bila, ada komitmen, kesamaan pikiran seluruh unsur staf yang ada,
mampu bekerja sama, dan mampu melakukan aplikasi seluruh program kesehatan.
Kegiatan dan Evaluasi yang
dilakukan terhadap program Pokok Puskesmas yang kami ramu dalam sebuah laporan
tahunan adalah sebagai berikut:
- Program
Kesehatan keluarga:
- Program
Gizi
- Program
Promosi Kesehatan:
- Program
Kesehatan Lingkungan
- Program
P2P
- Program
UPK
- Program
Penunjang
- Manajemen
Puskesmas
Kiranya Evaluasi Tahunan
ini memberikan gambaran secara umum bagi seluruh masyarakat terhadap pembangunan
bidang kesehatan, serta akan memaju motivasi dan pekerjaan bagi seluruh
karyawan/i Puskesmas Maubesi pada khususnya,terhadap apa yang di lakukan melalui program kesehatan
yang di percayakan untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Melalui kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan
dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada:
1.
Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, yang memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyusun laporan tahunan.
2.
Kepala
Bidang PSM/PPLP,
Kesga, UPK, P2P, dan
UPTD Farmasi, UPTD Laboratorium, Kepala Sub Bagian UP serta semua Kepala Seksi
dan seluruh Staf Dinas Kesehatan yang dengan caranya masing-masing memberikan
masukan dan metode kepada kami, sehingga
kami dapat menyusun laporan tahunan ini.
3.
Camat Insana Tengah, Ketua Tim Pemberdayaan
Perempuan beserta jajarannya, atas dukungan dan kerjasamanya dalam pembangunan kesehatan selama tahun
2012.
4.
Para
Kepala Desa, Sekeretaris
Desa, PKK tingkat desa, yang telah mendukung upaya pembangunan Kesehatan di tingkat desa.
5.
Para Kader Kesehatan yang dengan seluruh kemampuan
melakukan berbagai kegiatan.
6.
Kepada
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas partisipasi, dan
sumbangan pikiran.
Akhirnya dengan hati lapang
kami seluruh pegawai pada Puskesmas Maubesi, menantikan sumbangsi saran dan
masukan dari berbagai pihak demi penyempurnaan laporan ini pada tahun-tahun
yang akan datang.
Maubesi 30 Desember 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Puskesmas Maubesi merupakan Puskesmas yang terletak pada Kecamatan Insana
tengah, yang merupakan Kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Insana sebagai
Kecamatan Induk.
Dasar hukum pembentukan
Puskesmas dan pembentukan Puskesmas Baru dalam wilayah pemerintah Kabupaten Timor
Tengah utara adalah Sesuai Surat
Keputusan Bupati Timor Tengah Utara Nomor 1250 Tahun 2009, tentang Pembentukan
11 Puskesmas Baru dalam wilayah Kabupaten TTU, tertanggal 6 Agustus 2009.
Maka
berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, untuk mencapai TTU sehat 2015 dan
menjawab MDqS 2015 , di perlukan kerja sama yang baik antara sektor kesehatan dan sektor lain,
serta segala hasil kegiatan di aplikasikan dalam sebuah laporan yang akan
menjadi bahan informasi bagi kebutuhan Puskesmas dan Lintas sektor.
1.2.
Tujuan:
1.
Umum
Terselenggaranya program kesehatan secara terpadu dan menyeluruh pada Puskesmas
Maubesi.
2.
Khusus:
a.
Adanya gambaran keberhasilan program kesga, hambatan dan
rencana tindak lanjut pada tahun 2013.
b.
Adanya gambaran tentang cakupan kesehatan neonatal.
c.
Meningkatkan cakupan neonatal
d.
Meningkatkan cakupan imunisasi.
e.
Penemuan kasus penyakit menular secara dini
f.
Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui posyandu
g.
Menurunkan prevelance gizi buruk
h.
Meningkatkan koordinasi lintas sektor guna meningkatkan
partisipasi masyarakat.
i.
Menurunkan angka prevelance penyakit TB
j.
Terselenggaranya manajemen Puskesmas yang meliputi
perencanaan,penggerakan, penilaian dan evaluasi.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MAUBESI
A. GAMBARAN UMUM:
1.
Data Geografis:
Puskesmas Maubesi merupakan
puskesmas rawat jalan yang berjarak
kurang lebih 16 km dari ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan luas wilayah kerja dengan batas-batas wilayah:
> Utara : Kecamatan
Insana Barat
> Selatan :
Kecamatan Insana Fafinesu
> Timur :
Kecamatan Insana
> Barat :
Kecamatan Miomafo Timur
Gambaran wilayah Puskesmas Maubesi adalah sebagai berikut:
Jumlah desa meliputi 4 desa, sebagai berikut:
No
|
Desa/Kelurahan
|
Jarak
dari Pusk
|
Ket
|
1
2
3
4
|
Maubesi
Letmafo
Lanaus
Sone
|
0 KM
5 KM
10 KM
21 KM
|
|
|
Jumlah
|
|
|
Sumber hasil pendataan Bidan desa dan Puskesmas Pembantu.
Dari 4 desa yang
ada dapat di tempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4, melalui jalan
Negara, Kabupaten dan jalan Desa
2.
Data Demografi
NO
|
Desa
|
Kk
|
Penduduk
|
JML
|
lk
|
Pr
|
1
2
3
4
|
Maubesi
Letmafo
Lanaus
Sone
|
787
559
471
148
|
1490
1109
1018
257
|
1577
1147
997
304
|
3067
2256
2015
561
|
|
Jumlah
|
1965
|
3874
|
7603
|
12.899
|
3.
Sosial
Bidaya:
Mayoritas
penduduk beragama khatolik dengan jumlah sarana ibadah Gereja 1 buah dan kapela
4 buah.
4.
Data Sumber daya dan ketenagaan
Sumber daya
fisik:
No
|
Sarana
|
Jumlah
|
Keadaan
|
1
2
3
4
5
6
|
Gedung Puskesmas Induk
Permanent
Puskesmas Pembantu
- Permanent
- Semi permanent
Polindes
Permanent
Semi permanent
Rumah Paramedis
Permanent
Mobil Ambulance
Roda dua
|
1 buah
1 buah
3 buah
2 buah
4 buah
1 buah
8 buah
|
Rusak Ringan
Rusak ringan
Baik
1 baik,1 r rgn
4 rusak ringan
Rusak ringan
7 Baik,1 rsk berat
|
5.
Data Upaya Bersumber Daya Masyarakat/ dan sarana pendidikan
No
|
Desa
|
Posyandu
|
Pos Gizi
|
SD
|
SMP/SMA
|
1
2
3
4
|
Maubesi
Letmafo
Lanaus
Sone
|
5
6
5
1
|
|
3
2
2
1
|
1/1
1/1
|
|
Jumlah
|
17
|
|
8
|
2/2
|
Jumlah kader
Posyandu 85 orang
dengan jumlah rata-rata per posyandu 5 orang.
6.
Sumber Daya Tenaga:
No
|
Jenis
Tenaga/ Pendidikan
|
Jumlah
|
Ket
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Dokter Umum
Sarjana
Kedokteran
Dokter Gigi
Sarjana
Kedokteran Gigi
Perawat
- Sarjana Keperawatan/DIV
- D III Keperawatan
- SPK
Perawat Gigi
D III
SPrg
Bidan
- D III Kebidanan
- SPK plus Bidan
Tenaga Gizi
D III
Analis Kesehatan:
1. D III ANALIS
Farmasi
D III
SMF
REKAM MEDIK
D III
KESEHATAN LINGKUNGAN
D III
Tenaga
Administrasi
SMA/TERMASUK D1
DRIVER
|
1
1
1
3
6
2
2
7
1
2
2
1
2
3
4
2
|
Kontrak
Kemenkes
Kontrak
Kemenkes
PNS 1
PNS2 KONTRAK1 PNS
6
PNS 2
PNS :1, PTT 1
PNS :7
PNS :1
PNS :2
PNS :2
PNS :1
PNS :2
PNS:2 KTK daerah: 1
PNS :4
PNS: 1 KTK daerah: 1
|
|
|
40
|
PNS 34
PTT 3
Kontrak:3
|
UPAYA KESEHATAN BERSUMBER
MASYARAKAT(UKBM)
NO
|
DESA
|
JML POSYANDU
|
JUMLAH KADER
|
|
1
|
Maubesi
|
5
|
25
|
|
2
|
Letmafo
|
6
|
30
|
|
3
|
Lanaus
|
5
|
25
|
|
4
|
Sone
|
1
|
5
|
|
|
|
17
|
85
|
|
Jumlah Posyandu berdasarkan Typhe
No
|
Desa
|
Typhe Posyandu
|
Pratama
|
Madya
|
Mandiri
|
Purnama
|
|
1
|
Maubesi
|
0
|
0
|
5
|
0
|
|
2
|
Letmafo
|
1
|
0
|
5
|
0
|
|
3
|
Lanaus
|
2
|
0
|
3
|
0
|
|
4
|
Sone
|
0
|
0
|
1
|
0
|
|
|
|
3
|
0
|
14
|
0
|
|
7.
Kebutuhan Peralatan / fasilitas penunjang:
Meja Biro :4 buah
Meja Besar :1 buah
Kursi :4 buah
Kendaraan roda :
A. Pustu /Polindes :3
buah
B.Puskesmas :6
buah
BAB III
PROGRAM PUSKESMAS
1. Program Kesehatan Keluarga:
a. Data Kegiatan
Antenatal Care (ANC), dilakukan kepada seluruh Ibu Hamil yang ada dalam wilayah
Puskesmas Maubesi.,dengan target 196 ibu hamil dengan pencapaian k1 Umum = 94,6 %,
Sumber data pws KIA Puskesmas Maubesi 2012.
Dari data diatas mengambarkan bawah masih ada
2 desa yang belum mencapai target terhadap pelayanan Antenater Care yaitu
Kelurahan Maubesi dan Desa Sone. Kedua desa ini memerlukan perhatian khusus
serta strategi khusus dalam meningkatkan cakupan. Dari observasi selama ini,
rendahnya cakupan K1 umum diakibatkan karena masih minimnya informasi yang di
berikan bidan kepada masyarakat berkaitan dengan program P4K, serta tidak
tuntasnya penulisan informasi pada kartu ibu tentang amanah persalinan, yang
membuat terputusnya informasi penting bagi Ibu Hamil dan keluarga.
Cakupan K1
Standart, selama Tahun 2012, cakupan untuk Puskesmas Maubesi adalah 73,2 %,
dari target 99,6 % dengan kesenjangan 26,4 %.dapat di lihat pada grafik di
bawah ini.
Sumber data pws KIA Puskesmas Maubesi
Cakupan yang paling baik adalah desa Letmafo 89,1 % dan
desa Lanaus 87 %, sedangkan desa yang cakupan paling rendah adalah Maubesi 56,7% dan Sone 58,8 %.
CAKUPAN PELAYANAN K4
Definisi Operasional
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 (empat) kali sesuai dengan
standar di satu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Sumber data pws KIA Puskesmas Maubesi
Cakupan K4
Puskesmas Maubesi tahun 2012 adalah 72,6 % belum mencapai target, dengan
kesenjangan 27 %. Desa yang cakupan masih rendah adalah Maubesi dan sone
masing-masing 60 % dan 35 %.
CAKUPAN DETEKSI
RESIKO TINGGI PADA IBU HAMIL TAHUN 2012:
Sumber data pws KIA Puskesmas Maubesi
Dari target 205
Ibu Hamil selama tahun 2012, kurang lebih 21 ibu hamil di deteksi sebagai ibu
hamil resiko tinggi, (10,2 %)
1). Risiko tinggi (Risti)/Komplikasi adalah
keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian
ibu maupun bayi;
2) Risti/Komplikasi kebidanan
meliputi: Hb < 8 gr %, Tekanan darah tinggi (Sistole > 140 mmHg, Diastole
> 90 mmHg), Edema nyata,Eklampsia, Perdarahan pervaginam, Ketuban pecah
dini, Letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, Letak sungsang pada primigradiva,
Infeksi berat/Sepsis, Persalinan permarur.
3) Bumil Risti/Komplikasi yang
dirujuk adalah Ibu hamil Risti/ Komplikasi yang ditemukan untuk mendapatkan
pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan.
Sedangkan 21 ibu hamil yang di deteksi resiko
tinggi, tidak ada data berapa banyak ibu hamil yang di rujuk tidak ada dalam
PWS.
CAKUPAN
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DAN PADA FASILITAS YANG MEMADAI.
Sumber data pws KIA Puskesmas Maubesi
Dari grafik di atas dapat
diambil beberapa kesimpulan, Total persalinan oleh tenaga Kesehatan adalah 166 ibu hamil dari target 196 Ibu Hamil atau 84,6 % atau
menurun 2,3 % bila di bandingkan
persalinan nakes oleh tenaga kesehatan tahun 2011 =86.3 %. Desa dengan Pertolongan persalinan yang masih rendah
dan belum mencapai target adalah desa Maubesi (75%) atau sekitar 57 persalinan
dan Desa Sone 37,5 % atau sekitar 6 Persalinan.
Rendahnya
persalinan oleh tenaga kesehatan di sebabkan karena masih ada bidan yang minta
bayaran pada sasaran, membuat masyarakat enggan dan takut untuk bersalinan di
Fasilitas kesehatan. Kurangnya sosialisasi Jampersal ke masyarakat.
CAKUPAN PERSALINAN OLEH DUKUN TIDAK TERLATIH/ KELUARGA
Dari data di atas
dapat di simpulkan sebagai berikut:
- Masih adanya
masyarakat melakukan persalinan di rumah yang di tolong oleh dukun tidak
terlatih/keluarga ( 8 orang ibu hamil atau sekitar 4 %)
- Masyarakat
masih adanya kendala terlambat
memberikan informasi kepada petugas kesehatan
- Belum secara
merata di lakukan sosialisasi Perda TTU NO 4 tahun 2012 tentang KIBLA
Rencana tindak
lanjut:
- Melakukan
sosialisasi Perda TTU NO 4 tahun
2012 tentang KIBLA di masyarakat, pada pertemuan koordinasi tingkat
Kecamatan, pada pelaksanaan Posyandu di semua desa.
- Memberikan
informasi yang jelas tentang persalinan, Jampersal pada semua sasaran
melalui penyuluhan di Posyandu.
- Mendukung
revolusi KIA dengan melakukan persalinan di Puskesmas.
c.Kesehatan Bayi.
Upaya kesehatan bayi yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut, kunjungan
KN 3, Cakupan pelayanan
bayi dengan hasil sebagai berikut:
Rata-rata semua bayi mendapatkan kunjungan dari petugas
kesehatan sebanyak 3 kali, desa yang masih rendah adalah kelurahan Maubesi.
CAKUPAN PELAYANAN NIFAS:
Cakupan Vit A
pada Nifas:
Pelayanan Keluarga
Berencana:
Akseptor KB Aktif 818
Pelayanan KB Baru 159
2. UPAYA
PROGRAM GIZI
Cakupan Pemberian Vit A
biru pada bayi dan Vit A merah pada Balita
Hasil Kegiatan partisipasi
masyarakat (D/S),
Cakupan D/S
selama tahun 2012, mencapai target,
SPM 80 %, pencapaian D/S anak 0-24 bulan 88 % atau naik sekitar 7 % bila di
bandingkan tahun 2011 sebesar 81.7 %. Terhadap kegiatan ini perlu di pertahankan
dengan memberikan informasi kepada masyarakat sasaran, dengan
koordinasi dengan lintas sektor, dan PKK, serta melakukan rapat koordinasi
dengan tim pokjanal Posyandu tingkat kecamatan Insana Tengah.
Penatalaksanaan Kasus Gizi Buruk:
Kasus Gizi buruk yang di
temukan adalah 5 orang (BB/U), 3 orang anak di rujuk sesuai 10 langka
tatalaksana gizi buruk sedangkan 7 anak lainnya menolak untuk di rujuk
B.
HASIL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN:
Pelaksanan PHBS (prilaku
hidup bersih dan sehat).
Data kegiatan mengaju pada
indikator rumah tangga yang di kaji, % rumah tangga dengan PHBS, Sarana
pendidikan dengan PHBS, sarana kesehatan dengan PHBS,Sarana kesehatan yang
memiliki CTPS
Kegiatan promkes terhadap
akses prilaku KIA dan Gizi, di tekankan pada kegiatan pemberian ASI eklusif dan
% keluarga dengan sadar gizi, dengan hasil sebagai berikut:
Dari data di atas
dapat di ambil kesimpulan bawah sekitar 23 % penduduk di kecamatan Insana Tengah
tidur memakai kelambu. Dan sekitar 77 % penduduk belum memiliki kelambu.
Dari data cakupan
diatas cakupan pemberian ASI eklusif selama tahun 2012 adalah 47 %, menurun bila di bandingan pemberian AE pada
tahun 2011 =58,9 %. Cakupan pemberian AE tahun 2012 masih rendah dan belum mencapai
target SPM (80%), Sedangan partisipasi masyarakat untuk memanfaatkan posyandu, melalui
indikator D/S selama tahun 2012 adalah
87,8 % dan naik bila di bandingkan D/S
tahun 2011 (
81.7 %), dengan peningkatan kurang lebih 6,1 %.
Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat:
Dari 17 Posyandu yang ada di Kecamatan Insana Tengah,
82,4 % dengan kategori Posyandu Purnama, dan 7,6 % masih berstatus pratama. Hal
ini di sebabkan karena pada Tahun 2012 ada penambahan posyandu 3 buah yaitu
Benkoko, Fatubay dan Haubesi.
Sedangan posyandu mandiri
belum ada, karena
semua posyandu belum ada yang memberikan dana PMT secara swadaya.Sedangkan 2
posyandu lainnya, yaitu posyandu Fatubay dan Haubesi akan di tingkatkan
statusnya setelah di lakukan latihan kader posyandu dengan sumber dana dari
PNPM GSC Kecamatan Insana Tengah.
KIE
C. KEGIATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
Air Bersih
Cakupan pemeriksaan SAB,
tingkat pencemaran dan SAB yang di Kaporisasi dapat di lihat hasilnya seperti
pada grafik di bawah ini:
Dari 244 SAB yang ada,
sekitar 204 SAb di lakukan pemeriksaan, terhadap syarat air minum yang memenuhi
syarat kesehatan, atau sekitar,88 % dan menurun dari cakupan tahun 2011 ( 91 %), kegiatan ini memberikan
dampak yang positif bagi SAB yaitu status dan kualitasnya tetap di jaga, dan di
pantau, Sedangkan dari target 500 SAB
yang ada hanya 362 di beri kaporisasi, untuk menjaga kualitas air agar tidak
menjadi berbahaya karena kuman mikroorganisme penyebab penyakit dengan hasil
pemberian kaporisasi tahun 2012 64 % dan menurun bila di bandingkan pemberian
kaporisasi pada tahun 2011 (
72, %)
Cakupan
Penyehatan Pembuangan Sampahj dan Air Limbah Keluarga tahun 2012 di Kecamatan
Insana Tengah.
Pengawasan Tempat-Tempat
Umum
Kegiatan yang di lakukan
dalam rangka menilai kualitas tempat –tempat umum di lakukan pemeriksaan, gunak
menilai apakah memenuhi sayarat atau tidak
Pemeriksaan TTU di cakup 32 dari target 52 atau sekitar 61,5 %, sedangkan sekitar 65,6 % memenuhi syarat
kesehatan.
PEMBENRANTASAN
PENYAKIT MENULAR
Program P2
TB:
Pelaksanaan Program
Pemberantasan penyakit TB di awali dengan penjaringan Suspec, pemeriksaan
slide, pengobatan dan konversi serta cure rate, menilai angka kesembuhan bagi
penderita BTA + yang sembuh , serta kegiatan konversi.
Penemuan suspect selama
tahun 2012 adalah 92,4 %, tertinggi pada desa Sone.Pemeriksaan Suspec pada tahun
2012 terjadi penurunan sekitar 24 % bila di bandingkan pemeriksaan suspec pada
tahun 2011 sebanyak 184 kasus dari target 158 dengan prosentase 116 %
, serta pemeriksaan slide
specimen 116 % dan BTA + sebanyak 17
kasus atau 100 % dari target spm 100 %, serta 17 BTA + di konversi selama masa
pengobatan 100 %,.
Sedangkan angka kesembuhan
atau cure rate sampai dengan triwulan
ketiga tahun 2011 baru mencapai 43.7 %, atau sekitar penderita BTA + telah
dinyatakan sembuh dan selesai berobat, sedangan 6 penderita BTA + akan di evaluasi
sekitar triwulan I sampai kedua tahun 2012.
P2 KUSTA
Selama tahun 2012 melalui
kegiatan ACD pada masyarakat dan penduduk di temukan 5 kasus kusta typhe MB.
Ada peningkatan bila di bandingkan hasil kegiatan tahun 2011, di mana di temukan penderita kusta 3 orang
dengan tipe PB, dengan pemeriksaan
kontak sebanyak 1878 dari target 928 kontak.
PELAYANAN
IMUNISASI
Hasil kegiatan imunisasi
selama tahun 2012,
dapat di lihat pada garfik berikut:
Hasil pemberian
Imunisasi HB 0-7 hari tahun 2012 adalah 90 %.dan desa yang masih rendah cakupan
pemberian Imunisasi 0-7 hari adalah Kelurahan Maubesi 78 % dan sone 50 %.
Rendahnya cakupan imunisasi pada kedua desa tersebut karena kurangnya pemahaman
petugas berkaitan dengan fungsi, manfaat antigen HB dan cara pendistribusian
dan penyimpanan vaksin HB, masih menunggu partisipasi dari petugas Puskesmas
Maubesi untuk mendistribusikan HB
uniject.
Hasil pemberian
Imunisasi BCG selama tahun 2012 di Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten TTU:
Cakupan pemberian
Imunisasi BCG adalah 97,3 % mencapai target SPM 2012. Tiga desa mencapai target
yaitu Maubesi, Letmafo dan Lanaus, sedangkan sone cakupannya belum mencapai target.(43,8%)
Cakupan Pemberian
POLIO IV pada Kecamayan Insana Tengah selama Tahun 2012.
Cakupan Puskesmas
102,7 % . desa Sone masih rendah (37,5%)
Cakuoan Pemberian
COMBO III di Kecamatan Insana Tengah selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Cakupan pemberian
Combo III tahun 2012 adalah 99,5 % mencapai target SPM.
Desa yang masih
rendah cakupannya adalah desa Sone (31,3%)
Cakupan Pemberian
Campak di Kecamatan Insana Tengah selama tahun 2012
Cakupan campak
selama tahun 2012 adalah 100%, memberikan gambaran bawah semua anak di bawah 12
tahun mendapatkan perlindungan imunisasi dari bebrapa antigen. Desa Sone belum
mebacapai target (37,5%).
P2 DIARE
Penemuan kasus
diare selama tahun 2012 adalah 31 % terjadi penurunan bila di bandingkan
pada tahun 2011 (155 ks = 48,2%).Penemuan kasus diare pada Kecamatan Insana
Tengah terjadi penurunan secara bermakna dari tahun 2010 adalah 219 kasus
dari target 259 atau 84.2 % . hal ini di sebabkan karena semakin baiknya partisipasi
dan perilaku masyarakat terhadap upaya pencegahan, dan penatalksanaan kasus diare
semakin baik.
Dari peta di atas
dapat digambarkan sebagai berikut, desa lanaus pada Januari 2012 terjadi
peningkatan kasus, dan di tetapkan sebagai KLB diare, namun karena kesiapan
petugas dan partisipasi masyarakat hal ini bisa di atasi sedini mungkin
sehingga tidak menimbulkan kematian pada penduduk.
P2 Frambosia
Kegiatan frambosia hádala upaya
deteksi dini, untuk menemukabn penderita frambosia secara dini baik di
masyarakat, maupun pada sekolah.
Proporsi
pemeriksaan penduduk yang di periksa selama tahun 2012 adalah 33 % atau mengalami
peningkatan bila di bandingkan pada tahun 2011 (15,1%).
Sedangkan
ratio kontak Sangat rendah yaitu 1: 9 yang seharusnya 1: 30 (1 penderita
frambosia 30 kontak yang di periksa). Sedangkan penemuan kasus baru tahun 2012 ádalah 5 % atau mengalami penurunan bila di
bandingkan tahun 2011 (27.2 %) atau sekitar 192 kasus menular Frambosia.
Hal ini di
sebabkan karena masih kurangnya upaya
deteksi dini melalui ACD, serta masih
kurangnya kegiatan melakukan pemeriksaan kontak terhadap penduduk dan anak
sekolah.
UPAYA KESEHATAN
MATA.
Selama tahun 2012
ditemukan penyakit atau gangguan pada mata adalah 75 kasus, dan didiagnosa
katarak 52 kasus, dan dari 52 kasus katarak telah di lakukan operasi dengan
kerja sama Puskesmas Maubesi, Klinik Swasta Maubesi dengan RS Swasta Naob
sebanyak 45 orang.
UPAYA
PENGOBATAN
Kunjungan rawat jalan Umum:
KUNJUNGAN RAWAT JALAN
|
PUSKESMAS
MAUBESI 2011
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kunjungan rawat jalan tahun
2012 sebanyak 16.210, dengan
kontak rate 3.4 kali, ini berarti selama setahun rata-rata penduduk yang
berkunjung ke puskesmas sekitar 3- 4 kali.
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI:
Kegiatan yang di lakukan
adalah memberikan pembinaan kesehatan gigi di posyandu, pembinaan kesehatan
gigi pada anak TK, SD, serta perawatan gigi pada anak SD, dan tindakan
pencabutan gigi tetap dan penambalan pada gigi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:
Perbandingan hasil kegiatan 2011 dan 2012
CAKUPAN
PEMERIKSAAN HB PADA IH, DDR, TEST KEHAMILAN
|
SPECIMEN TB DAN TEST URINE PROTEIN PD IH
|
PUSKESMAS MAUBESI TH 2011
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari Data di atas
memberikan gambaran bawah pemeriksaan laboratorium lebih di dominasi
pemeriksaan terhadap DDR yang berkaitan dengan adanya klinis malaria, serta
pemeriksaan sputum TB, sedangkan pemeriksaan test kehamilan dan HB pada IH
serta Urine Protein rendah. Maka tahun 2012, pemeriksaan HB pada Ibu hamil akan
lebih di tingkatkan, serta menggalang kerja sama antara bidan dan petugas
laboratorium untuk selalu berkoordinasi.
BAB IV
PENUTUP
Dari Paparan
evaluasi program prioritas Puskesmas Maubesi ,selama tahun 2012 ada
beberapa masalah yang perlu dukungan dari berbagai pihak:
- Kesadaran masyarakat/ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilan pada petugas kesehatan masih belum memadai.
- Kasus gizi kurang, gizi buruk dan BGM.
- Adanya masyarakat yang menolak anaknya di rujuk bila mengalami status gizi buruk.
- Kesadaran masyarakat/ibu hamil untuk melakukan kontak pertama dengan
petugas kesehatan masih kurang (79,2 %)
- Kunjungan Kf 3 masih rendah.
- Cakupan pemeberian imunisasi WUS hamil 79 %
Dengan adanya
masalah diatas kami sangat mengharapkan keterlibatan aparat desa, lintas sektor untuk bersama-sama menggerakan masyarakat.
Sebagai
alternatif pemecahan masalah salah satu
langka kedepan akan lebih di tingkatkan
koordinasi baik lintas program, lintas sektor, PKK dan tokoh masyarakat serta
pihak gereja.
Demikian laporan
ini kami buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.
Maubesi, 30 Desember 2012
Kepala
Puskesmas :
Albertus E. M. Tori., SST
NIP:19670408
198801 1004
ANALISA
KETENAGAAN:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NO
|
JENIS KETENAGAAN
|
JUMLAH
|
PUSKESMAS
|
PUSTU
|
POLINDES
|
1.
|
Tenaga Kedokteran:
|
|
|
|
|
|
dokter Umum
|
1
|
1
|
0
|
0
|
|
dokter gigi
|
1
|
1
|
0
|
0
|
2.
|
Tenaga Keperawatan
|
|
|
|
|
|
S I / D IV
|
1
|
1
|
0
|
0
|
|
DIII
|
6
|
5
|
0
|
1
|
|
SPK
|
5
|
4
|
1
|
0
|
3
|
Kebidanan
|
|
|
|
|
|
D III Kebidanan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
SPK +Bidan
|
9
|
5
|
0
|
4
|
4.
|
Tenaga Analis
|
|
|
|
|
|
D III analis
|
2
|
2
|
0
|
0
|
5.
|
Tenaga Farmasi
|
|
|
|
|
|
D III Farmasi
|
2
|
2
|
0
|
0
|
|
SMF
|
1
|
1
|
0
|
0
|
6.
|
Tenaga Perawat Gigi
|
|
|
|
|
|
D III gigi
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
SPRG
|
2
|
2
|
0
|
0
|
7
|
Tenaga Gizi
|
|
|
|
|
|
D III Gizi
|
1
|
1
|
0
|
0
|
|
D 1 Gizi
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
SPAG
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
Tenaga Kesling
|
|
|
|
|
|
D III kesling
|
3
|
3
|
0
|
0
|
|
SPPH
|
0
|
0
|
0
|
0
|
9
|
REKAMAN MEDIK
|
|
|
|
|
|
D III
|
2
|
2
|
0
|
0
|
10
|
TEHNIK GIGI
|
0
|
0
|
0
|
0
|
11
|
SMA/Sederajat
|
5
|
4
|
1
|
0
|
12
|
Fisioterapy
|
|
|
|
|
|
D III
|
0
|
0
|
0
|
0
|
13
|
Sopir
|
2
|
2
|
0
|
0
|
|
JUMLAH
|
38
|
30
|
2
|
6
|
|
TOTAL
S1 / DIV
|
3
|
3
|
0
|
0
|
|
D III
|
13
|
11
|
0
|
1
|
|
Spk,Bidan,Farmasi,SPrg
|
18
|
12
|
1
|
5
|
|
SMA sederajat
|
5
|
4
|
1
|
0
|
TOTAL
|
38
|
30
|
2
|
6
|
LAPORAN TAHUNAN
HASIL EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN
PUSKESMAS
MAUBESI
2012
Figure
01. Pemberian Kaporisasi Pada Sumur
1
PESERTA PENYULUHAN KELOMPOK SAAT
PENINGKATAN KASUS DIARE DI LANAUS
MASYARAKAT TUALEU SAAT MENANTI
PERSALINAN KELUARGANYA DI
POLINDES TUALEU
MOBIL AMBULANCE DI SAAT
MENJEMPUT IBU HAMIL DI
LANAUS
BIDAN PUSKESMAS MERAWAT
TALI PUSAT