Sabtu, 14 Juli 2012

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MAUBESI

Sejak di perkenalkan tahun 1986 perkembangan posyandu sangat baik dan mendapatkan perhatikan dari berbagai kalangan.
Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat untuk menjalankan pelayanan dengan filosifi dari, oleh dan untuk masyarakat. Tujuan pembentukan posyandu adalah mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejatera (NKKBS), menurunkan angka kematian ibu dan anak. Secara umum posyandu yang ideal adalah  sebagai berikut:
 




1. Kelembagaan : adanya srtuktur organisasi yang jelas tentang pelaksanaan posyandu, yang langsung di tangani oleh kepala desa sebagai penanggung jawab umum, ketua pelaksana tehnis ketua Tim Penggerak PPK desa, POKJA IV dan tenaga pelaksana adalah kader kesehatan,  bila kelembagaan baik dan sistim tata kerja baik maka pelaksanaan posyandu akan berjalan baik.
2. Perangkat kerja: kunci  utama keberhasilan posyandu adalah kader, kader yang telah di latih dan memperoleh seretifikat pelatihan.
Secara manajemen kader yang ada di posyandu dapat membagi tugas diantara kader, dengan adanya pembagian tugas yang jelas diantara kader dapat meningkatkan gairah kerja, melatih bertanggungjawab,serta  membina kekompakan. Tugas yang terberat kader adalah pada meja III berkaitan dengan Pengisian KMS. Kader yang bertugas di meja III harus teliti guna mendapatkan hasil kerja yang akurat.
3..Planing: agar posyandu disebut ideal kader kesehatan harus mempunyai rencana kerja yang jelas serta terpampang pada posyandu, seperti rencana kegiatan pelaksanaan posyandu, rencana kunjungan rumah, dan lain sebagainya. 
 4.Perangkat penilaian: standar perangkat penilaian posyandu adalah SKDN, yang harus secara rutin di nilai. S menggambarekan jumlah sasarean yang ada di posyandu, K menggambarkan jumlah sasaran yang memiliki KMS, D menggambarkan partisipasi masyarakat untuk datang di posyandu, dan N megukur tingkat keberhasilan posyandu dengan menghitung jumlah anak yang naik berat badanya.
Posyandu yang ideal harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, lintas sektor terkai, perangkat desa, PKK. 
Hambatan dan Kendala, hambatan yang terbesar yang cukup dirasakan adalah masih kurang dukungan dari sektor lain, instansi yang selalu hadir di posyandu pada saat pelaksanaan kegiuatan adalah dinas kesehatan (puskesmas) dan Tenaga Lapangan Keluarga Berencana.
Solusi yang terbaik adalah konsolidasi, dan pembentukan Kelompok kerja Posyandu tingkat desa, serta adanya dukungan dana operasional dari pemerintah untuk operasional Tim Kerja Kecamatan.