Jumat, 03 Oktober 2014

PENGUATAN MANAJEMEN PENGELOLAHAN KEUANGAN

AIPHSS ( Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening

Kehadiran lembaga AIPHSS di Kabupaten TTU sangat membantu meningkatkan manajemen pengelolahan keuangan di TTU khususnya  bagi Puskesmas.

Kegiatan Pelatihan Tehnis Manajemen Pengelolahan Keuangan Puskesmas bagi Kepala Puskesmas dan Bendahara  yang berlangsung dari tanggal 2 Oktober sampai dengan 4 oktober 2014.

Beberapa kesimpulan dari kegiatan ini adalah:

1. Adanya regulasi yang jelas dalam pengelolahan keuangan

2. Petunjuk tehnis,

3.Konsep dan pemahaman.

                                         Peserta pelatihan Tehnis Manajemen
                     Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes S.Sos, pada saat membuka kegiatan


Sabtu, 30 Agustus 2014

MOTIVASI

MOTIVASI
Motivasi  di artikan sesuatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Setiap kita harus mempunyai motivasi. Motivasi untuk maju.Motivasi untuk membawa sebuah perubahan.
Sebuah lembaga pelayanan publich, komponen yang yang harus di perhatikan adalah  manajemen, manajemen personalia, manajemen keuangan dan pelayanan.
Manajemen personalia terkait manajemen kepegawaian, semua  harus memiliki integritas, disiplin, knoledge, perfomance, hal ini di ungkapkan  Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten TTU " dr. Deri Fernandez,M.Kes, pada saat   melakukan pendampingan Minilokarya  Lintas sektor di Puskesmas Maubesi. Puskesmas harus memiliki target kerja yang akan di penuhi,  sikap yang ramah dalam memberikan pelayanan, serta memiliki  inovatif demi sebuah perubahan. 

                                          Sekretaris Dinas Kesehatan Saat Memberikan Pengarahan
                                          umum pada saat minilok lintas sektor di Puskesmas Maubesi

                                          Peserta pertemuan


Kamis, 22 Mei 2014

PROGRAM PENGELOLAHAN PENYAKIT CHRONIS

PROGRAM PENGELOLAHAN PENYAKIT CHRONIS (PROLANIS)

Program Pengelolahan penyakit Chronis atau di sebut prolanis merupahkan sebuah program yang melibatkan Puskesmas dan masyarakat.

Sejak di berlakukan BPJS per Januari 2014, Puskesmas Maubesi melakukan sebuah kegiatan yaitu kegiatan Prolanis. Langka awal dari kegiatan ini adalah, Pemetaan dan pengambilan data penyakit chronis, setelah datanya ada di lanjutkan dengan analisa data yang tujuannya guna mengetahui berapa banyak yang menderita Hipertensi dan berapa banyak yang menderita diabetes.
Langka selanjutnya membuat sebuah perencanaan yang tujuannya   agar kegiatan di lakukan dengan baik dan teratur, pada sesi kegiatan di lakukan senam bersama, edukasi dan pemeriksaa kesehatan.


                                          Kepala Puskesmas,  lagi berbincang dengan kepala
                                                 BPJS Kefamenanu


Jumat, 03 Mei 2013

KESEHATAN

PERAN SERTA MASYARAKAT.


Berbicara peran serta masyarakat merupakan  sesuatu hal yang membosankan,menggairahkan, karena secara teoritis batasanya jelas, namun sangat sulit di rumuskan,  muda dirasakan, dihayati, dan diamalkan.Peran Serta Masyarakat
Pembangunan bidang kesehatan membutuhkan partisipasi dan dukungan dari berbagai sektor. Kegiatan pembangunan bidang kesehatan saat ini adalah merupakan investasi, karena apa yang di lakukan sekarang, hasilnya akan bisa di nikmati 5 tahun keatas. Akumulasi hasil kegiatan bisa digunakan sebagai pembanding yang bisa digunakan sejak kegiatan itu dilakukan, namun dampaknya akan terasa sekitar 5 tahun keatas. Ini merupakan tantangan bagi jajaran kesehatan, yang perlu di kaji adalah keterlibatan sektor lain untuk memberikan dukungan bagi keberhasilan pembangunan kesehatan.
Peran Serta Masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan di mana individu, keluarga maupun masyarakat ikut serta bertanggungjawab terhadap kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya (Dep Kes RI 1997,hal 5). Tentu sleuruh masyarakat mempunyai peran yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan, kunci utamanya kesadaran, kemauan, dan kerja keras, hal bisa di lakukan bila upaya yang di lakukan oleh jajaran kesehatan memberikan pengetahuan  yang baik dan benar kepada masyarakat, melalui penyebarluasan informasi, pertemuan lintas sektor. Pada dasarnya Peran Serta Masyarakat (PSM), di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu ketidakmampuan keluarga, masyarakat menggunakan fasilitas kesehatan, ketidakmampuan keluarga atau masyarakat menerima informasi dan ketidakmampuan kelaurga dan masyarakat untuk memodifikasi lingkungan. Ketiga  Faktor ini yang semestinya harus di lakukan agar muncul minat dan motivasi dari masyarakat untuk melakukan hal yang baik bagi kepentingan dirinya.
Ketidakmampuan Keluarga atau masyarakat menggunakan faslitas kesehatan, hal ini sering muncul pada berbagai tipe pelayanan kesehatan,  dan menjadi pembicaraan serius bagi kalangan kesehatan, terutama kesadaran masyarakat "ibu hamil" untuk melakukan kontak dengan petugas kesehatan sebelum usia kehamilan mencapai 3 bulan,  karena salah satu indikator bidang kesehatan pada program KIA adalah terjaringnya cakupan K1 Standart. Faktor yang menghambat adalah kemampuan dari aspek ekonomi, sangat berpengaruh terhadap pelayanan, karena acuan dan referensi adalah adanya Perda berkaitan dengan retribusi bidang kesehatan,  masyarakat tidak semua memiliki Kartu Jaminan Sosial, Pembebanan biaya lain seperti pemeriksaan Laboratorium, halm-hal ini hanya bias dan menjadi alasan bagi masyarakat. Bila kita merefleksi terus tidak akan habis-habisnya, dimanakah sesungguhnya Peran masyarakat,  untuk meningkatkan, mempertahankan kesehatanya, 
Aspek Informasi. Tenaga kesehatan sejak Pembangunan kesehatan ada  aspek informasi selalu di bicarakan, guna menumbuh kembangan minat masyarakat,  sehingga  akan dirasakan manfaat kegiatan yang akan di lakukan, memberi kesempatan kepada masyarakat, menyalurkan ketrampilan, rasa memiliki, serta adanya tokoh masyarakat yang terlibat. Masyarakat akan terlibat secara baik bila mereka merasakan bawah kegiatan yang dilakukan ada manfaat bagi kepentingan mereka, peran seperti ini akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, dan akan bertahan. Semua kegiatan yang di lakukan harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk ikut serta dari perencanaan, pelaksanaan, maka dengan demikian segala ketrampilan yang di miliki masyarakat dapat di terapkan pada kegiatan di maksud, maka adanya rasa memiliki karena masyarakat sendiri di libatkan, dan adanya tokoh panutan yang hadir dalam kegiatan di maksud.
Maka dalam menggalang Peran Serta Masyarakat, hendaknya jangan mengintimidasi, memberi sangsi, ancaman, karena faktor ini akan tidak bertahan dan hasilnya akan rendah,  juga jangan menjanjikan akan adanya imbalan tertentu .   
Peranan dari sektor sangat penting.
Keberhasilan program kesehatan harus dan wajib keterlibatan sektor lain dalam mengambil keputuan.
PERAN SERTA MASYARAKAT.
BY;ALBERTUS E.M.TORI., SST.

PELAYANAN TERHADAP USIA LANJUT

KEPEDULIAN GEREJA TERHADAP 
L A N S I A
oleh Albertus E.M.Tori,SST
Usia Lanjut  adalah usia yang tidak berproduktif lagi, banyaknya problematika yang di hadapi para usia lanjut membuat sebagian orang menghabiskan waktunya, untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Masalah yang sering di hadapi para usia lanjut adalah masalah gangguan pada otot dan persendian, yang dapat mengganggu aktifitas para lansia, munculnya masalah ini selain karena  berkurang kalsium juga karena terjadi penyusutan organ pada daerah muskoloskoletal, masalah pada jantung, organ ginjal, dan lain sebagainya. Melihat begitu kompleksnya masalah yang di hadapi para lansia, gereja  melihatnya sebagai suatu persoalan  yang ada di tengah-tengah masyarakat, yang perlu di lihat dari kasat mata Iman, cinta kasih dan kebersamaan.
Paroki Maubesi, yang merupakan bagian dari dekenat Kefamenanu, pada wilayah Keuskupan atambua merasa terpanggil untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi para lansia, secara khusus pelayanan di bidang kerohanian, dan secara rutin di lakukan setiap minggu 1 kali, yang merupakan sponsor dalam kegiatan ini adalah suster Kristela PI, membentuk sebuah wadah dibawah perlindungan St Ana.  
Kerja Sama, telah di lakukan hampir setiap tahun dengan Puskesmas Maubesi, terutama untuk melakukan kegiatan penjaringan Katarak yang sering di alami oleh para Lansia,  tahun 2013 pada Paskah kedua Paroki secara khusus memberikan apresiasi yang tinggi bagi para lansia, melalui perayaan misa paska II tgl 1 April 2013, " Semoga dengan Kebangkitan Kristus yang kita Imani":memberikan semangat yang baru dalam perjuangan kita, dalam setiap usaha dan pekerja kita, semoga Kristus akan hidup dalam setiap karya kita, hal ini di sampaikan pastor paroki Maubesi Rm.Servas Naben, pada misa Paska II.
Ketua DPP Paroki Maubesi, Wilem Fkun., SPd. mengatakan hendaknya kegiatan ini bisa di lakukan secara rutinitas, karena pelayanan pengobatan masal hendaknya memberikan hal yang positif bagi para lansia,  kegiatan pengobatan masala yang di lakukan setelah misa merupakan kerja sama Paroki dengan Puskesmas Maubesi, RSUD Kefamenanu dan para dokter dari Kabupaten Belu dan TTU.
Direktur RSUD Kefamenanu yang langsung memipin personil dari RSUD mengatakan bawah kegiatan pengobatan masal ini di fasilitas oleh RSU dan Puskesmas Maubesi, dari logistik dan personil, sedangkan Kepala Puskesmas Maubesi Albertus E.M.Tori,SST, mengatakan bawah yang paling penting adalah bagaimana lansia menjaga kesehatan dirinya, dengan berolahraga, komsumsi makan yang sehat serta selalu  PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Para Perawat dan Bidan dari Puskesmas di koordinir oleh Jos M. Ndheu, Amd.Kep, untuk mengatur kelancaran pelayanan dari Pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dan anamnesis,

 Kepala Puskesmas saat memberikan informasi berkaitan dengan prosedur pelayanan bagi usia lanjut




Jos M.Ndheu,Amd.Kep, bersama teman-teman sedang melakukan anamnes kepada Para Usia Lanjut



Para dokter sedang melakukan pemeriksaan