Selasa, 04 September 2012

ASMA. (albertori@yahoo.co.id)


bedygangdut@gmail.com
Istilah asma berasal dari Yunani yang berarti "terengah-engah" dan berarti serangan napas pendek. Gejala ini hanya mau menunjukan adanya penyempitan jalan napas (Sylvia A Price,Phatofisiologi,konsep-konsep penyakitwww.blogger.com. Perubahan patologis yang menyebabkan obstruksi jalan napas terjadi pada bronchus,dan bronciolus.
Asma bisa di ketegorikan menjadi, asma alergik atau ekstrinsik  yang disebabkan kepekaan individu terhadap alergen. Bahan alergen ini biasanya protein dalam bentuk serbuk sari yang di hirup, buluh halus binatang, debu, serat kain.Asma seperti lebih sering ditemukan pada orang dewasa, karena terpapar dengan faktir alergen. Pajanan alergen walaupun dalam jumlah yang sedikit dapat menimbulkan serangan asma. sebaliknya pada penderita yang mengalami asma idiopatik,atau instrisik, tidak di temukan faktor-faktor pencetus.  Faktor non spesifik  seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi, hal-hal seperti ini dapat memicu serangan asma.  Asma instrisik lebih sering di jumpa setelah berumur di atas 40 tahun, dan serangannya akan timbul setelah adanya infeksi sinus hidung atau pada percabangan trakeabronchial. 
Bila serangan dengan gejala seperti di atas tidak cepat diatasi maka akan berlanjut menjadi  bronchitis kronis, karena terlambat di tangani dan sering mengalami serangan gejala.
Setelah seseorang terpapar dengan faktor alergen ataupun faktor pencetus lainnya maka akan timbul dispnea, pasien akan berusaha berdiri atau duduk dan berusaha mengerahkan tenaga untuk bernapas. Keadaan yang tersulit pada penderita asma adalah pada saat ekspirasi, secara  anatomi percbangan trakeobronchial melebar dan memanjang, selama inspirasi, tetapi sulit untuk memaksakan udara keluar dari bronchiolus yang sempit. mengalami edema dan terisi mukus, yang dalam keadaan normal akan berkontraksi, sampai tingkatan tertentu pada saat ekspirasi. Udara terperangkap pada bagian distal tempat penyumbatan, sehinggah terjadi hiperinflasi progresif paru.
Akan timbul mengi ekspirasi memanjang yang merupakan ciri khawww.blogger.coms asma sewaktu pasien  berusaha memaksakan udara keluar. Serangan asma seperti ini dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam, di ikuti batuk produktif, dengan sputum berwarna keputih-putihan.
Terapi yang di berikan kepada penderita asama terdiri atas pemberian bronkodilator, desensitisasi, spesifik yang lama koma menghindari alergen yang sudah di kenal, dan kadang-kadang obat kortikosteroid. selang waktu antara dua serangan biasanya bebas dari kesulitan bernapas.
Asma dan di bedakan dari bronchitis chronik dan emfisema karena sifatnya yang interniten dan berdasarkan kenyataan bawah empisema langsung terus menerus selama berhari-hari dan tak dapat di tanggulangani dengan cara pengobatan biasa di kenal dengan nama status asmatikus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar